Jumat, 18 Juni 2010

Agama (2)

IMAN
- PENGANTAR
Di antara pembahasan penting dari kandungan agama adalah masalah iman. Semua aturan dan segala sesuatu yang menyangkut kehidupan tanpa di imani maka tidak ada dan tidak punya makna.

- DEFINISI IMAN
Secara bahasa berasal dari bahasa arab yang berarti membenarkan (at-tashdiq/ التصديق) dalam kehidupan kita, iman sering di samakan dengan keyakinan dan kepercayaan. Secara istilah (terminology) berarti membenarkan dalam hati mengucapkan dengan lisan dan melaksanakan dan mempraktekan dengan seluruh anggota badan.
( تصديق بالقلب واقرار باللسان وعمل بالجوارح)
Iman baru mempunyai arti nyata jika di maknai dengan makna istilah.

- PENTINGNYA IMAN
Jika di ibaratkandengan tubuh manusia, maka semua organ tubuh manusia itu penting, baik organ bagian luar maupun bagian dalam, namun di antara semua yang penting tersebut ada yang paling penting yaitu hati (qalbu). Hati ini yang menerima semia informasi daro seluruh organ lalu mengolahnya kemudian menjadi perintah atau larangan kepada tubuh untuk melakukan sesuatu. Dan jika di ibaratkan mobil, maka semua seperpat mobel dan asesorinhya itu penting, tapi dari semua yang penting tersebut ada yang paling penting yaitu mesin.

- SENDI-SENDI DASAR DAN RUANG LINGKUP KEIMANAN
Ajaran agama sangatlah luas dan banyak, minimal seluas permasalahan manusia itu sendiri. Dalam realita kita selalu menjumpai pernyataan kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder, masalah pokok dan masalah turunan atau cabang. Demikian masalah iman kepada ajaran atau kandungan agama pasti yang dasar atau yang pokok. Umumnya agama, ketika membahas tentang iman atau keimana didasarkan pada dasr atau sendi dan pokok tertentu, yaitu:
o Iman kepada Allah atau Tuhan pencipta
o Iman kepada Rasul atau manusia pilihan
o Iman kepada Malaikat atau makhluk pilihan dari kalangan yang gaib
o Iman kepada Kitab atau buku suci merupakan wahyu
o Iman kepada hari akhir dan di dalamnya adalah kiyamat
o Dan iman kepada kepastian dan ukuran (qadha dan Qadar).

- Iman kepada Allah dan makhluk ghaib
Di antara permasalahan terpenting dalam pembahasan iman adalah iman kepada Allah dan makhluk gaib. Gaib artinya sesuatu ada tpi tidak dapat dilihat dengan mata penglihatan. Ciptaan Allah dibagi menjadi dua secara global, yaitu ciptaan yang dengan mudah dapat dilihat dengan mata kepala, ini biasanya secara sepakat bahwa sesuatu itu ada. Yang lainnya adalah sesuatu yang ada namun tidak mudah di lihat dengan mata, namu dapat di buktikan adanya dengan perasaan atau dengan bukti alam sekeliling seperti udara, syetan malaikat dan informasi tentang metfisika lainnya, ini semua di sebut gaib. Cara pengetahuannya melalui iman dan percaya. Gaib mempunyai tingkatan, Allah adalah maha gaib, karena itu maka Allah maha mengetahui makhlukNya yang gaib juga




Untuk mengetahui dan mengimani Allah dapat digunakan dua cara:
1- Dengan firman allah (wahyu). Mengetahui Allah dengan firmanNya artinya melalui firmanNya yang mengupas tentang Allah atau zatNya, seperti surat al-ikhlas, { قل هو الله أحد الله الصمد لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد} artinya “katakana Allah adalah Esa, Dia tempat bergantung, Dia tidak lahir dan tidak di lahirkan, tidak ada yang sama dan merupaiNya”, dan ayat
ayat kursi { الله لااله الا هو الحي اليوم لا تاخذه سنة ولا نوم له ما في السموات وما في الارض من ذا الذي يشفع عنده الا بإذنه يعلم ما بين أيديهم وما خلفهم ولا يحيطون بشيئ من علمه الا بما شاء وسع كرسيه السموات والارض ولا يؤوده حفظهما وهو العلي العظيم } artinya “Allah, tiada tuhan Kecuali Dia, yang maha hidu dan tegak, tiada ngantuk dan tidur, langin dan isinya, biumi dan isinya adalah milikNya, tiada ciptaan atau makhluk yang member pertolongan kecuali dengan izinNya, pengetahuanNya meliputi segala sesuatu dan semua arah, mereka tiada meliputi sedikitpun tanpa izinNya, kursNya memuat langit dan bumi dan tiada yang menjaganya kecuali Dia Allah yang mahan besar lagi mulia”,
juga yang lainnya. Ayat-ayat tersebut berbicara dengan jelas siapa Dia.

2- Dengan ciptaan Allah. Mengetahui dan mengimani Allah melalui ciptaannya. Alam semesta, isinya manusi binatang tumbuh-tumbuhan gunung lembah langit matahari bulan dan bintang adalah ciptaannya. Yang tersebut adalah ciptaan yang dapat di lihat. Ada lagi ciptaan Allah yang tidaka dapat di lihat langsung dari benda-benda alam seperti benda yang terpendam di dalam tanah dan yang ada di dasar laut. Dan lagi yang memang betul-betul gaib seperti malikat dan sejenisnya. Caranya apabila ciptaan allah itu besar indah, maka Allah maha besar dan maha Indah.

- KONSEP-KONSEP KETUHANAN.
Tuhan dalam bahasa Indonesia, God dalam bahasa Inggris dan Ilah dalam bahasa arab artinya yang di muliakan, sesembahan, di sucikan dan di puja. Arti kebahasaan seperti ini lebih menitik beratkan pada ketinggian dankemuliaan, namun belum bisa memberikan pengertian yang jelas tentang makna tuhan yang benar.
Di antara konsep atau pengetahahuan tentang ketuhanan yang berkembang sepanjang sejarah adalah kembali pada paham-paham berikut:
a- Animisme maksudnya semua benda mempunyai ruh
b- Dinamisme maksudnya semua benda mempunyai kekuatan
c- Politheisme
d- Panteisme
e- Deisme
f- Monoteisme
Paham-paham tersebut merujuk kepada alam dan benda-bendanya yang justru merupakan ciptaan Allah. Jika rujukan itu untuk membuktikan adanya Allah yang maha sempurna maka itu sampai kepada tujuan, akan tetapi jika hanya berhenti pada alam tersebut maka tidak dapat sampai kepada Tuhan yang sebenarnya tapi akan mendapatkan benda-benda yang di Tuhankan atau I gunakan sebagai gambaran Tuhan.
- Criteria tuhan yang benar.
Ada beberapa hal yang dapat di jadikan untuk mengetahui Tuhan yang benar, di antaranya;
1- Maha sempurna
2- Maha pencipta
3- Maha memiliki
4- Maha agung
5-
- Iman kepada wahyu dan kenabian
Wahyau dari bahasa arab yang artinya bisikan atau pemberi tahuan secara halus atau tersembunyi. Secara istilah adalah firman Allah yang disampaikan kepada Nabi dan Rasul sebagai pemberitahuan terhadap suatu perintah atau larangan aturan ,hokum, permasalahan dan etika sosial. Sedang Nabi beraal dari bahasa arab juga yang artinya adalah orang yang member berita. Sedang secara istilah adalah orang yang disiapkan dan dipilih oleh Allah dari sekian manusia yang ada untuk menjadi contoh dan pembimbing manusia dengan wahyu dari Allah. Wahyu dan Nabi mempunyai ikatan dan keterkaitan yang sangat kuat, karena Nabi merupakan pilihan untuk contoh bagi manusia dalam kehidupan sosial,dan sepiritual maka informasinya harus dataang dari Allah. Wahyu kebenarannya bersifat mutlak .
Seorang Nabi mempunyai sifat-sifat terpuji yang melekat pada dirinya seperti jujur, terpercaya, menyampaikan misi, dan cerdas serta terjaga dari perbuatan dosa. Mengimani wahyu dan kenabian hukumnya wajib, karena tanpa wahyau dan kenabian, maka ibadah dan pengabdian yang merupakan tugas utama manusia tidak mempunyai dasar, acua dan tujuan yang jelas dan barang tentu akan mengalami penyelewengan.
Dari waktu kewaktu, generasi ke generasi tentunya tidak cukup hanya seorang nabi, karena kehidupan manusia selalu terkait dengan waktu dan umur manusia dalam setiap abad satu dengan yang lainnya pasti berdekatan, lagi pula permasalahan kehidupan antar generasi tidak selalu sama. Karenanya Allah mengutus kepada manusia beberapa nabi dan rasul, yang popular di kalangan pemeluk Islam ada 25 nabi atau rasul. Adam adalah manusia pertama sekaligus Rasul Allah pertama, berturrut-turut pada setiapa generasi atau komunitas manusia ada utusan dan penyeru sampai nabi penutup dan terakhir Muhammad SAW.
- Iman kepada hari kiamat/hari alkhir
Hari kiamat adalah hari kehancuran alam semesta secara total. Dan hari akhir adalah hari akhirnya alam semesta. Keimanan terhadap masalah ini hukumnya wajib. Dengan kehancuran alam semesta secara total berarti berakhir alam dunia dan memasuki alam akhirat. Alam akhirat situasinya berbeda total dari alam dunia. Alam akhirat tidak mempunyai akhir. Begitu kiamat terjadi lalu ada hari kebangkitan semua manusia di lanjutkan proses penggiringan seluruh manusia hingga b erkumpul di padang Mahsyar
- Ciri-ciri orang beriman
Secara pribadi selalu taat melkasanakan perintah agama seperti salat zakat puasa dan haji jika mampu, membaca la-qur’an, mengembangkan diri dalam kebaikan, menjadi unsure penting dalam masyarakat.
- Hal-hal yang dapat meningkatkan iman
Iman kadang naik kadang turun, melemah dan menguat, ibarat kesehatan kadang fit dan prima dan kadang menurun. Di saat kesehatan menurun, maka orang kurang bergairah, turun selera makan, menurunnya tenaga, melemahnya daya pikir sampai mandegnya kegiatan yang biasa di laksanakan. Begitu juga iman di saat menurun maka seseorang menjadi malas, melakukan hal-hal yang negative merugikan jiwa, harta dan juga berdosa menurut agama, sampai kepada setres dan kalao tidak tertolong sampai bunuh diri.
Oleh karena itu iman perlu penjagaan dan perawatan, karena kondisinya kadang naik dan kadang turun. Di antara hal-hal yang dapat meningkatkan iman:
1- Meningkatkan dan memperluas ilmu pengetahuan
2- Merenungi dan mentadabburi perubahan-perubahan di sekelilingnya
3- Berdzikir dan khusyu’ mengingat Allah
4- Berdo’a
5- Menjaga ibadah rutin harian dengan teratur
6- Melakukan ibadah-ibadah sunnah
7- Berkumpul dengan orang-orang yang imannya kuat dan stabil
8- Mengevaluasi diri (muhasabah)
9- Membaca al-qur’an secara teratur
10- Menelaah sejarah dan biografi orang-orang baik

- Hal-hal yang dapat membatalkan iman
Sebagaimana tersebut bahwa iman bisa turun dan bisa naik, bahkan tidak hanya berhenti di situ saja, akan tetapi iman dapat batal dan rusak, di antara yang membatalkan iman
1- Tidak meyakini kebenaran dan tidak melaksanakan ajaran agama (murtad)
2- Menyekutukan Allah dengan ciptaanNya(syirk), baik:
a. Syirik besar seperti menyembah benda selain Allah
b. Minta pertolongan kepada jin syetan atau benda termasuk orang yang sudah meninggal dalam hal yang yang menjadi wewenang Allah
3- Mengingkari hal-hal prinsip dari ajaran agama
a. Seperti mengingkari prinsip dan dasar keimanan
b. Mengingkari prinsip dan dasar ibadah seperti salat, zakat puasa dan haji.
- Keriteria masyarakat beriman
Masyarakat di kategorikan sebagai masyarakat beriman adalah masyarakat yang seluruh elemennya dari person, keluarga dan kumpulan-kumpulannya membiasakan budaya kehidupan yang baik seperti
a. Saling menghormati di antara anggota masyarakat
b. Menghindari perbuatan yang merugikan dan berdosa
c. Membudayakan kehidupan yang berakhlak
d. Taat dan melaksanakan aturan agama
e. Berserah dan menggantungkan diri kepada Allah
f. Peduli sosial dan gemar berinfaq
g. Beramar makruf nahi munkar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar