Jumat, 18 Juni 2010

Agama (1)

PERTEMUAN KE 1
AGAMA
- PENGANTAR
Alam semesta ini adalah makhluk (ciptaan) Allah. Dalam mengoperasikan ciptaanNya Allah mempunyai aturan, sehingga alam semesta ini berjalan dengan rapi teratur tiada yang berbenturan antara satu sama lain. Aturan itu di sebut sunnatullah (hukum Allah). Sunnatullah selalu berjalan sesuai dengan kehendak Allah yang maha mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan ciptanNya termasuk awal dan akhir dari segala sesuatu tersebut. Kehancuran alam semesta secara menyeluruh di sebut kiamat.
Di antara sekian banyak makhluk (ciptaan) Allah adalah manusia. Tentang manusia akan menjadi salah satu topic bahasan dalam matakuliah ini. Bagi manusia agar kehidupan dan keberadaannya berarti dan maksimal, maka Allah membuat aturan yang berguna untuk menghubungkan antara dia dengan Allah melalui alam semesta dan peribadatan kepadaNya. Aturan tersebut berikutnya melewati perjalanan sejarah kehidupan yang panjang, akhirnya popular di kalangan masyarakat kita di sebut dengan Agama.
Oleh karena itu, kita sebagai manusia berkewajiban dan berkepentingan untuk menggali dan mendalami Agama yang menjadi aturan kehidupan ini, sebab dalam kenyataan yang kita lihat, banyak dari kalangan manusia dengan silih berganti telah meninggalkan alam ini, yang berarti mengalami awal dan akhir, jika kehidupan manusia tanpa ada aturan yang di ikuti maka akan menjadi sia-sia tiada guna.

- DEFINISI AGAMA SECARA ETIMOLOGI DAN TERMINOLOGY

Secara bahasa (etimologi) Agama dapat di lihat dari beberapa bahasa:
Sansekerta, kata Agama terdiri dari huruf, A yang artinya tidak, dan kata Gama yang artinya kacau
Latin, dan barat pada umumya. Relegion, Relegia dan Relegie mempunyai beberapa arti:
o Menyambumbung kembali sesuatu yang putus
o Mengulang-ulang membaca kitab
o Berdo’a atau memohon
Arab. Ad-din dari dainunah yang artinya patuh, penyerahan diri kepada Allah atau aturanNya.
Secara istilah (terminology) Agama mempunyai beberapa pengertian sesuai dengan klasifikasi agama itu.
Agama di kelasifikasikan kedalam Agama samawi (langit) dan Agama budaya (bumi). Dari kelasifikasi ini akan nampak definisi Agama secara istilah. Yang tergolong Agama samawi adalah Agama yang di bawa para Rasul (utusan) Allah yang di antaranya adalah Agama yang di bawa Musa yang terkenal di masyarakat dengan Yahudi, dan Agama yang di bawa oleh Isa yang terkenal di masyarakat dengan Nasrani dan Agama yang di bawa oleh Muhammad (penutup semua Rasul) yang terkenal di masyarakat dengan Islam.
Sedang selain Agama samawi adalah tergolong Agama budaya, dan perlu di ketahui bahwa realita membuktikan Agama yang ada di muka bumi ini jumlahnya sangatlah banyak.

secara terminology:
Yahudi adalah sekelompok manusia yang meyakini dan mengikuti suatu agama yang dibawa oleh Musa as (muses) dari Allah Tuhan yang maha esa dengan kitab sucinya at-Taurat.
Nasrani adalah suatu agama yang diyakini dan di ikuti oleh sekelompok manusia, dan agama ini mempunyai hubungan erat dengan Isa as (yesus) dengan kitab sucunya al-Injil atau al-kitab atau Bible.
Islam adalah aturan sempurna paripurna yang diikuti dan diyakini oleh sekelompok manusia untuk kebahagiaan hidup di dunia dan diakhirat yang dibawa oleh Nabi terakhir Muhammad SAW dengan kitab sucinya al-Qur’an.
Yang tergolong Agama budaya (bumi) adalah selain Agama tersebut seperti Agama Hindu, Budha dan agama-agama lain yang banyak diyakini dan diikuti oleh masyarakat di Negara-negara lain.

- PERBEDAAN ANTARA AGAMA SAMAWI DAN AGAMA BUDAYA
jadi kalau Agama samawi adalah:
1. Agama yang bersumber dari Allah
2. Agama yang mempunyai kitab suci yang merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Rasul.
3. Agama yang mengenal dan mengimani para Rasul yang mebawa Agama dari Allah kepada manusia.
4. Agama yang mengajarkan kepada alam semesta hanya mengimani satu Tuhan yaitu Allah.

Sedang agama budaya adalah:

A. bersumber dari budaya dan tradisi yang berangsur-angsur menjadi sekumpulan kebiasaan yang kuat di masyarakat selanjunya menjadi atau di sepakati oleh masyarakat untuk menjadi keyakinan resminya. Atau kumpulan pemikiran seorang tokoh mengenai kehidupan fisik material dan rohani kemudian berkembang menjadi suatu yang diyakini kuat di masyarakat, selanjutnya pendirinya menjadi factor penting dalam keyakinan tersebut, bahkan tidak jarang diposisikan sebagai dewa atau orang suci bahkan tuhan.
B. Kitab yang di sucikan atau di anggap suci di dapatkan melalui para tokoh agama. Untuk mendapatkan kitab suci yang diyakini amat sulit, sehingga referensi agama melalui lembaran (buleti), ceramah yng disampaikan para orang suci, imam atau biksu di saat mereka bertemu dalam peribadatan mereka.
C. Tidak mengenal para rasul yang menerima ajaran dari Tuhan untuk hambaNya.
D. mengenal banyak dewa atau orang saleh, suci yang sering dilihat dari sisi kesaktiannya. Umumnya keyakinan terhadap para dewa lebih dominan dan mewarnai kehidupan dari pada percaya kepada tuhan yang maha sempurna.

- HUKUM MEMPELAJARI AGAMA
Kalau dilihat dari kedudukan Agama yang begitu tinggi dalam kehidupan manusia dan berisi aturan kehidupan - dengan seluruh kaitannya dengan alam dan penciptanya- yaitu Allah yang maha pencipta, maka mempelajari agama bagi setiap orang hukumnya wajib atau harus. Artinya dalam istilah agama setiap orang harus mempelajarinya, jika tidak maka ia berdosa demi hukum. Juga merupakan kebutuhan dalam kehidupan karena di dalam kenyataannya permasalahan manusia semakin hari semakin bertambah, beragam dan saling terkait satu sama lain, sehingga untuk menyelesaikannya dengan baik dan dapat memberikan manfaat serta mempunyai nilai pahala di sisi Allah perlu petunjuk dan bimbingan, yang demikian itu hanya di dapatkan dalam agama dan mempelajari kandungannya.

- SIFAT ORANG YANG BELAJAR AGAMA
Dalam mempelajari agama, manusia atau pelajar dapat mengklasifikasikan dirinya sendiri dilihat dari sifatnya sendiri pula, di antaranya:
1- Ekslusif artinya pelajar dan belajar yang bersifat eksklusif atau mempelajari agama secara tertutup dan sempit.
2- Inklusif artinya mempelajari agama secara luas dengan upaya melihat kenyataan yang melingkupinya termasuk agama dan keyakinan yang ada.
3- Rational artinya mempelajari agama dengan melibatkan pemahaman kemampuan akal sehat.
4- Komprehensif artinya mempelajari agama secara menyeluruh mencakup semua aspek, cara dan kandungannya.

- CARA MELAKSANAKA AJARAN AGAMA
o Trdisional artinya melakukan ajaran agama banyak dipengaruhi dan di ukur dengan tradisi.
o Rasional artinya melakukan ajaran agama hanya di batasi dengan yang masuk akal saja, jika menurut pemeluk tidak masuk akalnya, maka tidak di laksanakan. Hal ini tentunya ada negatifnya karena tidak semua masalah agama harus masuk akal sebab akal manusia terbatas dan juga akal seseorang ke orang yang lain tidak sama kualitasnya.
o Realistis artinya melakukan ajaran agama secara pragmatis, ajaran agama di bersifat sesaat saja, atau banyak di kendalikan dan di sesuaikan dengan kondisi saat itu.
o Tekstual dan kontekstual artinya melakukan ajaran agama dengan merujuk kepada wahyu dan contoh yang di berikan oleh para pembawa agama yang merupakan pilihan (Rasul) Allah, dengan tidak meninggalkan konteknya dari situasi lingkungan dan masa yang melingkupi serta mengiringi dan melingkupinya.

- SIKAP PARA PEMELUK AGAMA
a- Fanatic artinya berpegang teguh kepada ajaran, biasanya di bagi fanatic positif dan fanatic negative
b- Terbuka artinya berpegang teguh kepada ajarannya, akan tetapi ia memberikan ruang dalam hal-hal yang mungkin beririsan atau ada titik temu dengan ajaran lain dapat menghargainya.

- KENAPA ORANG MEMILIH SUATU AGAMA
Orang memilih suatu agama pada umumnya di dasari beberapa hal di antaranya:
1- Karena tinggal di suatu tempat yang memeluk agama tertentu
2- Karena mengikuti orang tua
3- Karena kecocokan
4- Karena keimanan dan keyakinan
5- Karena proses pemahaman dan keimanan

Dari masing-masing hal tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tapi jika ditanya sebaiknya bagaimana orang menentukan untuk memilih agama? Tentu yang benar adalah mencari, memahami, mempercayai dan melaksanakan. Yang demikian ini cocok dengan perangkat yang ada pada diri manusia ada akal, ada perasaan nurani dan ada pikiran, yang juga harus ada perasaan dan pikiran mengenai pertanggungjawaban. Dengan demikian akan terjauhkan dari sikap ikut-ikutan belaka belaka (taqlid).

- BEBERAPA AGAMA DI INDONESIA
Ada beberapa agama yang di peluk oleh para penganutnya di Indonesia, di antaranya:
o Islam
o Nasrani (katolik dan protestan)
o Hindu
o Budha
o Konghucu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar