Kamis, 09 September 2010

Pembangunan komprihensif dan berkelanjutan

PEMBANGUNAN KOMPREHENSIF dan BERKELANJUTAN
Oleh Dr. KH. Ali Akhmadi Lc MA alhafizh

الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر
كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا لااله الا الله وحده صدق وعده ونصر عبده واعز جنده وهزم الاحزاب وحده ولا نعبد الا اياه مخلصين له الدين ولو كره المشركون
لااله الا الله الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
ان الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور انفسنا ومن سيئات اعمالنا من يهد الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له
واشهد ان لااله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمدا عبده ورسوله اللهم فصل وسلم على هذا النبي الكريم وعلى اله واصحابه واهل بيته ومن سار على نهجه الى يوم الدين.
اما بعد


Kaum Muslimin dan Muslimat yang dimuliakan Allah
Takbir menggema membelah angkasa membesarkan nama Allah, lantunan tahmid taysakkur memuji kemahakasih sayang Allah SWT kepada alam ini membahana memenuhi jagad raya, rangkaian tasbih sambung-menyambung menandai rasa tunduk dan kesucian hati.
Hari ini adalah hari penuh kebahagian, bagi semua hamba Allah yang telah menunaikan ketaatan kepadaNya. Hari kemenangan bagi mereka yang telah berjihad menahan diri selama sebulan penuh dari segala hal yang dihalalakan di siang hari. Hari kebangkitan bagi mereka yang telah rukuk dan sujud sepanjang malam selama satu bulan penuh. Hari kesucian bagi mereka yang telah menunaikan zakat fitrah dan pengorbanan lainnya. Hari rioh renyah, gegap gempita senang gembira menekpresikan kemenangan dalam kehangatan silaturrahim keseluruh wilayah desa, kota, darat, laut, udara. Memenuhi jalan-jalan, lorong-lorong, terminal, setasiun dan lapangan terbang di negeri tercinta ini (mudik nasional). Suatu pergerakan kehidupan positif, perpindahan ekonomi dari kota ke desa, tersambungnya hubungan satu dengan yang lain dan terbukanya sumbatan-sumbatan kehidupan. Kerja social bergerak cepat secara menyenyeluruh dari transportasi pribadi dan umum serta sarana jalan, menata interior rumah, kota, dan sector-sektor social lainnya, terasa dan terlihan kehidupan begitu semangat enerjik dan menjanjikan.
Hari yang menjadi tonggak sejarah untuk memulai hidup baru كيوم ولدته امه , hidup yang telah dibekali dengan bekal yang komprehensif, ketakwan yang berarti kesiapan untuk melakukan pembangunan.
Kaum Muslimin dan Muslimat yang dimuliakan Allah
الله اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Hidup adalah ibadah. Ibadah adalah berbuat, berekspresi, memprodoksi dan mengerakkan kehidupan. Ibadah adalah membangun kehidupan.
Membangun adalah kewajiban dan kebutuhan dalam kehidupan kita ini, baik sekala pribadi ataupun keluarga, masyarakat an dan bangsa. Ummat muslim di negeri tercinta ini menempati jumlah terbanyak dari seluruh penduduk yang ada, kuranglebih 171 jutaan manusia. Merupakan modal positif jika mempunyai pandangan dan pemahaman yang positif pula, jika seluruh rakyat Indonesia bergerak dan bersepakat untuk membangun, maka kehidupan akan berobah, bangsa akan mulia dan nilai tawar negarakita akan imbang bahkan naik dalam kancah perbincangan regional sampai internasional.
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا
“Allah memnjanjikan kepada orang beriman dan pekerja keras kepemimpinan dan kemapanan dalam kehidupan, serta kemudahan dalam semua urusan (di ridhaiNya)juga keamanan” (an-Nur 55)
Membangun adalah keharusan dan kebutuhan, meski demikian harus di ketahui bahwa pembangunan ada yang bersifat komprehensif dan ada yang parsial, ada yang temporal incidental dan ada yang berkelanjutan berkesinambungan. Kita sebagai bangsa harus tahu betul pekerjaan dan pembangunan seperti apa yang kita btuhkan, yang kita berikan dan hadiahkan kepada bangsa ini, yang di duga kuat mampu mengatasi dan menjawab permasalahan bangsa sebesar bangsa Indonesia yang mempunyai permasalahan yang komplek. Kaedah dan rumusan dalam hal pembangunan tidak mengenal pilihan, tergambar dalam perkataan A’li bin Abi Talib yang artinya : “..Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini” إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُم “..yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling berkualitas” (al Hujurat 13).
Bangsa yang sedang mensyukuri kemenangannya ini, sadar dan paham akan kondisinya, problematika datang silih berganti, bertubi tubi seakan tak pernah henti, tiada sector kehidupansosial, kecuali di sana ada segudang permasalahan, sebut transportasi, perumahan, ekonomi, keamanan, pelayanan public, moral dan pendidikan dan kondisi bencana. Anak cucu dan generasi mendatang menunggu keputusan kita yang tepat, berani dan solutif. Dengan kesadaran dan pemahaman seperti ini maka bangsa ini tidak akan main-main, menyia-nyiakan umur, tenaga dan kesempatan untuk bertindak sigap berani dan tepat dalam membangun bangsa yang koprehensif dan berkelanjutan. Hanya dengan kata “LEBIH BAIK” yang akan menyelamatkan kehidupan bangsa ini. Lebih baik berarti lebih berkualitas dalam bobot dan mutunya. Berarti lebih menyentuh perasaan yang memberi rasa aman tenteram dan tenang. Berarti merambah kepada sarana dan prasarana kehidupan social yang baik dan memadai dari yang primer hingga yang sekunder. Berarti dalam pemerataan pada semua manusia yang membawa kwarganegaraan Negara Ripublik Indonesia hingga terselamatkannya ekosistim kehidupan alam. Berarti terlindungi dan terjaganya hargadiri bangsa dan kedaulatan serta utuhnya wilayah yang dimiliki bangsa ini.

Kaum Muslimin dan Muslimat yang dimuliakan Allah
الله اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Ramadhan menghampiri alam semesta dan kususnya bangsa ini, jika dilihat dari kacamata yang lebih luas – bukan semata-mata ibadah- merupakan anugerah besar dan kasihsayang Allah kepada ciptaanNya. Dengan pengetahuanNya yang luas terhadap bangsa ini, Allah menghadiahkan event (kesempatan) training menyeluruh (comprehensive trinning). Di dalamnya ada pembiasaan terhadap perbuatan, ada loyalitas meninggalkan kesenangan, ada keseragaman tindakan dan sikap, ada kebersamaan dan kekompakan, ada pengisian intelektualitas, ada kesatuan komando (saat azan magrib dan imsak), ada semangat kuat dari peserta untuk lulus (pintu ar Rayyan, magfirah, rahmah dam pembebasan diri dari neraka) dan ada pelipatan dan akselerasi (terbatasnya waktu dan malam lailatul qadar). Semua ini adalah modal mahal untuk melewati dan mengubur kehidupan yang telat dan lambat, kehidupan yang kedodoran dan lesu menyambut hari esok
وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ لَمَسَّكُمْ فِي مَا أَفَضْتُمْ فِيهِ عَذَابٌ عَظِيمٌ “..kalulah bukan karena kemurahan dan kasihsayang Allah dalam kehidupan sekarang ini dan nanti (akhirat), niscaya kalian akan terjerat dan terbelenggu, dan kalian tidak akan selamat dari siksaan (an Nur 14). Dari pelajaran ini bangsa kita dapat mengambil inspirasi dalam menentukan pilar-pilar pembangunan yang seharusnya dipilih dan dilakukan. Karena bangsa yang sadar akan tugas dan perannya, sadar akan dirinya yang mempunyai banyak masalah , sadar akan kebesarannya diantara bangsa-bangsa lain, tidaka salah dalam menentukan pilihan لا يلدغ المؤمن من جحر واحد مرتين (..orang mukmin (besar) tidak salah untuk yang kedua kali ) al Bukhari. Dengan demikian, pembangunan komprihensif dan berkelanjutan yang menjadipilihan kita berdiri diatas pilar-pilar:
- Pilar spiritualitas. Keimanan dan kerohanian merupakan pilar penting dalam gerakan penyelamatan (save movement), karena seluruh kekuatan tidak muangkin ada tanpa bergantung kepada yang maha kuat, karena أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا (..sesungguhnya semua kekuatan adalah milik Allah) al baqarah 165, dan yang sangat popular di masyarakat awam dan itu benar adalah لا حول ولا قوة إلا بالله (tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah). Manusia minimal terdiri dari 2 dimensi, rohani dan fisik, dimensi rohani mendahului dimensi fisik dalam penciptaannya, maka penguatan dan kekuatan rohani adalah tetap beradanya pada dimensinya yaitu iman dan lezat berkomunikasi dengan Allah, dengan disiplin beribadah dan berdo’a sesuai dengan aturan, maka akan menimbulakan kekuatan sepiritual yang ajaib serta menjaga arah pembangunan yang di canangkan agar tetap pada kebenaran sampai berhasil. Penafian sepiritualitas dan hanya mengandalkan kekuatan fisik, bila berhasil untuk sementara namun kebinasaan telah menyusulnya أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ جَمْعًا (..adakah ia tidak mengetahui ahwa Allah telah membinasakan generasi sebelumnya yang jauh lebih kuat dan jauh mempunyai sumberdaya) al qashas 78. Di sini pentungnya pilar keimanan disamping yang lainnya yang di tempatkan pada porsi dan posisinya.
- Pilar realitas. Realitas social kita menjadi pilar penting untuk model dan arah pembangunan kita. Masyarakat yang dalam kenyataannya masih belum mampu secara ekonomi, yang terdiri dari multi rasial dan etnis, terdiri dari banyak pulau yang berjauhan, realitas pedesaan dan perkotaan yang jomplang, realitas banyaknya organisasi, prtai dan paguyuban-paguyuban. Maka pembangunan yang kita laksanankan adalah pembangunan yang mampu menjaga, melestarikan, mengembangkan, meluruskan, meningkatkan, mensinergikan dan memenej agar menjadi kekuatan positif produktif dan terciptanya aturan-aturan yang ditaati yang tidak mengekang dan membelenggu.
- Pilar kebutuhan. Pembangunan yang komprehensif dan berkesinambungan harus menyentuh dan menjawab kebutuhan dasar dan mendasar saat ini, tidak menggarap dan mengerjakan sesuatu yang jauh dari prioritas, dimulai dari kebutuhan pembangunan moralitas bangsa, tujuan inti diutus Muhammad adalah membangun moralitas انما بعث لاتمم مكارم الاخلاق “ Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”. Ukuran suatu bangsa dilihat moralitasnya
- انما الاخلاق ما بقيت وان ذهبت اخلاقهمو ذهبوا
“Sesungguhnya suatu bangsa dianggap ada jika mereka bermoral, jika moralitasnya hilang maka hilanglah esensi suatu bangsa”. Masing-masing alumni Ramadhan melihat bagaimana moral bangsa kita ini.
- Pilar keadilan. Pembangunan harus menyentuh semua lapisan masyarakat, tidak pilih kasih. Menumbuhkan kasih sayang kepada orang lemah yang jika terkena kasus mereka tidak mampu membayar pengacara dan tidak tahu cara menempuh hokum yang ada hanya bingung. Memperlakukan semua warga dan anggota masyarakat berdasarkan norma dan aturan yang baku. Yang tua di muliakan. Yang berjasa dan prosuktif di beri penghormatan (reword), Yang salah setelah terbukti dengan proses yang benar di adili dan dilaksanakan dengan baik. Manusia semua di hadapan Allah dan di hadapan hokum. “Tujuh golongan yang akan mendapatkan perlindungan Allah.. salah satunya adalah pemimpin yang adil” al Bukhari.
- Pilar pemerataan dan ketercukupan. Pembangnan dipastikan menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan merata dan setiap orang dipastikan mendapatkan haknya dan merasakan dari dampak pembangunan itu secara cukup minimal kebutuhan primernya, kebutuhan pokoknya. Dari pelosok desa, pegunungan sampai perkotaan adalah hamba Allah, adalah warga Negara, adalah nyawa yang harus di muliakan.

Pembangunan yang demikian di atas pilar-pilar ini yang harus di usung oleh para pemimpin bangsa sehingga secara bertahap tapi pasti akan tercipta sebuah sistim yang mapan dan berjalan secara berkelanjutan. Dengan jiwa besar dan menjadi bangsa besar harus berani meninggalkan berpikir, berprilaku yang egois, parsial apalagi distrutif. Hal ini semua dibutuhkan kesadaran bersama. Dengan momentum Ramadhan dan kembalinya semua hamba Allah kepada kesuciannya di harapkan mampu merumuskan suatu pembangunan yang mampu menyelesaikan masalah bangsa.
Kaum Muslimin dan Muslimat yang dimuliakan oleh Allah
الله اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Bangsa besar adalah modal yang besar, namun membutuhkan pemikiran, tindakan dan pembangunan yang besar besar pula. Merupakan kewajiban dan tanggungjawab semua pihak untuk mengambil langkah serius dalam urusan bangsa ini “setiap kamu adalah pemimpin dan akan ditanya atas kepemimpinannya”
Kaum muslimin/mat yang di muliakan Allah
Mari kita bermunajat kepada Allah zat yang maha memberi, mengampuni, mengabulkan do’a. zat yang maha menolong, semoga kita semua dan bangsa kita bersama umat muslim dunia mendapat pertolongan dan bimbinganNya selalu
اللهم صل على محمد وعلى ال محمد
الحمد لله رب العالمين
يا الله يا رحمن, نسالك بكل اسم هو لك..ان تتقبل منا شهر رمضان, اللهم تقبل صلاتنا...
اللهم اغفر لنا في جمعنا (مرات) اللهم اعتق رقابنا من النار (مرات) الهم اعتق رقابنا ورقاب اباءنا...
اللهم اعفر للمسلمين والمسلمات...
اللهم أصلح لنا ديننا الذى هو عصمة أمرنا وأصلح لنا دنيانا التى فيها معاشنا وأصلح لنا آخرتنا التى فيها معادنا واجعل الحياة زيادة لنا في كل خير واجعل الموت راحة لنا من كل شر. اللهم اصلح قادتنا وولاة امورنا وشعبنا وخذ نواصيهم بيدك الى خير.
اللهم الف بين قلوبنا ووحد صفوفنا واجمع كلمتنا واعز الاسلام وانصر المسلمين واجعل بلدتنا هذه امنة مطمئنة وسائر بلاد المسلمين
اللهم لا تدع لنا ذنبا الا غفرته ولا هما الا فرجته دينا الا قضيته ولا حاجة من حوائج الدنيا والآخرة الا قضيتها يا ارحم الرحمين
اللهم ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه وسلم تسليما كثيرا

Tidak ada komentar:

Posting Komentar