Sabtu, 18 September 2010

TAFSIR 1- Langkah-langkah syetan

Ada beberapa poin yang mengisi pembahasan ini, di antaranya:
a. ayat
b. makna syetan
c. tafsir 2/208
d. korelasi antara perintah totalitas dalam berislam dengan larangan mengikuti langkah syeta
e. langkah-langkah syetan
f. pelajaran-pelajaran


A. Ayat

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ (208)


B. Makna syetan
Dari “ syathona” artinya jauh, yang dimaksud adalah jauh dari kebenaran, atau dari “syâtho” artinya batal atau rusak. Secara terminologi setiap daya dan kekuatan pembangkangan baik dari manusia, binatang dan termasuk jin di sebut syaithan.

C. Tafsir 2/208
Posisi ayat ini merupakan kelanjutan dari ayat-ayat sebelumnya yang menjelaskan tipe dan ragam manusia, ada model yang antara lahir dan batinnya berbeda, dan ada pula yang menjual kehidupannya hanya utuk pengabdian kepada Allak, maka bagaimana dan apa yang seharusnya dilakukan manusia. Dalam ayat ini Allah meletakkan pondasi dengan memulai panggilan kehormatanNya [yâ ayyuha] kepada semua orang beriman agar masuk kedalam islam secara menyeluruh [kâffah] lahir batin, akidah syari’ah, ibadah dan akhlak, dan tidak mengikuti langkah-langkah syetan, Karena syetan adalah musuh bagi mereka. Kata [خطوات] bentuk banyak (jama’) dari [خطوة], secara bahasa artinya langkah atau jengkal. Penggunaanya berbentuk arti banyak (jama’) ini menunjukkan bahwa cara dan gaya syetan dalam rangka menyesatkan manusia itu banyak ragamnya.
Keharusan masuk ke dalam Islam secara keseluruhan ini menunjukkan bahwa siapasaja orangnya agar mempelajari kandungannya, karena tanpa tahu kandungan Islam, maka tidak dimungkinkan untuk masuk Islam secara keseluruhan. Semua orang beriman dalam setiap shalat mengikrarkan :”Sesungguhnya shalatku, aktifitasku, ibadahku, hidupku dan matiku untuk Allah tuhan semesta alam”, ini menunjukkan keharusan untuk mengislamkan semua itu. Dan berart harus mengetahui semua cabang-cabang tersebut.
Langkah-langkah syetan dalam menyesatkan manusia adalah dengan memasuki seluruh wilayah kerja manusia, semua yang baik apalagi yang burknya. Dengan cara
a. Tadhlîl atau menyesatkan
b. Tasywîh atau membuat rancu di penglihatan manusia
c. Takhwîf atau menakut-nakuti
d. Tauîd atau mengancam
e. Tazyîn atau menghiasi kejelekan menjadi kelihatan bagus
f. Merangsang dan memprovokasi
D. Korelasi antara perintah totalitas dalam berislam dengan larangan mengikuti langkah syetan.
Berkumpulnya dua perintah yang berlawanan dalam satu ayat -perintah positif untuk melakukan tindakan dan perintah negative jangan melakukan tindakan- menunjukkan suatu hubungan yang kuat dan sempurna. Perintah masuk Islam secara keseluruhan berarti melarang meninggalkan meskipun sekecil apapun bagian dari Islam, dan apabila ada sebagian dari ajaran Islam yang ditinggalkan berarti ia telah mengikuti langkah syetan.

E. Langkah-langkah syetan
Dalam al-qur’an ada beberapa ayat yang menyebutkan perbuatan syetan yaitu: memerintah perbuatan keji dan munkar, mengatakan apa yang tidak dikatakan Allah dan taqlid kepada nenek moyang, menghiasi, membuat ragu, membisiki, Qotâdah berkata: “setiap kemaksiatan adalah langkah syetan”.

F. Pelajaran-pelajaran
- Adanya keharusan untuk mempelajari islam, karena tidak mungkin memasuki secara keseluruhan apabila tidak mengetahui kandungannya secara keseluruhan pula.
- Adanya keharusan untuk masuk islam secara keseluruhan dalam arti melaksanakan semua ajaran islam, tentunya ini terkait dengan pengetahuan, karena suatu aturan yang sudah dimengerti jika tidak dilaksanankan atau suatu aturan jika tidak dimengerti atau diketahui, maka dengan sendirinya aturan tersebut akan hilang.
- Adanya keharusan untuk tidak mengikuti ajakan dan langkah-langkah syetan, karena dengan mengikuti ajakan syetan dan langkahnya maka arti kesempurnaan islam menjadi hilang, sebab jika sesuatu itu sempurna, maka konsekuensinya tidak membutuhkan yang lain dan dengan mengikuti ajakan dan langkah syetan berarti orang sudah melakukan pelanggaran.
- Syetan adalah musuh manusia, maka anjurannya adalah memposisikan musuh sebagai musuh dan bukan sebagai mitra.
- Perlu sosialisasi Islam secara kontinyu
- Perlu menggalakkan pengajian dan sarana mengkaji Islam diseluruh lapisan masyarakat dan seluruh wilayah
- Menggalakkan kepedulian kepada sesame agar meningkat taraf hidup secara keseluruhan kususnya dalam hal keperpihakan pada pelaksanaan ajaran Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar