Sabtu, 28 Agustus 2010

I'TIKAF

I’TIKAF

القرآن :
1- أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِين 2\125
2- وَجَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتَوْا عَلَى قَوْمٍ يَعْكُفُونَ عَلَى أَصْنَامٍ لَهُم 7\126
3- قَالُوا لَنْ نَبْرَحَ عَلَيْهِ عَاكِفِينَ حَتَّى يَرْجِعَ إِلَيْنَا مُوسَى 20\91
4- قَالُوا نَعْبُدُ أَصْنَامًا فَنَظَلُّ لَهَا عَاكِفِين 26\71
الحديث:
1- عَنْ عَائِشَةَ - رضى الله عنها - أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ. (مسلم)
2- عن عائشة رضي الله عنها قالت
: كان النبي صلى الله عليه و سلم إذا دخل العشر شد مئزره وأحيا ليله وأيقظ أهله (البخاري)
3- عن عائشة
: أن النبي صلى الله عليه و سلم اعتكف معه بعض نسائه وهي مستحاضة ترى الدم فربما وضعت الطست تحتها من الدم . وزعم أن عائشة رأت ماء العصفر فقالت كأن هذا شيء كانت فلانة تجده
[ 1932 ] البخاري
4- قَالَتْ عَائِشَةُ رضى الله عنها كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَجْتَهِدُ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِى غَيْرِهِ .مسلم
5- عَنْ عَائِشَةَ - رضى الله عنها - أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ. مسلم

Al-Qur’an:
1- ..agar anda berdua membersihkan rumahKu untuk orang tawaf dan I’tikaf. 2/125
2- Dan ketika kami (Allah) telah menyebrangkan lautan kepada bani israil, mereka mendatangi kaum yang sedang berkerumun (menyembah) berhala mereka. 7/126
3- Mereka (kaum Musa as) berkata kami tidak akan berhenti berkerumun (menyembah) sampai Musa tiba. 20/91
4- Mereka (kaum Ibrahim as) berkata kami menyembah berhala dan kami akan tetap berkerumun menyembahnya.26/71
Al-hadis:
1- Dari A’isyah: Nabi ber I’tikaf di sepuluh hari terakhir Ramadhan sampai wafat, dan di lanjutkan para isterinya (Bukhari dan Muslim)
2- Dari A’isyah: Nabi ketika memaski sepuluh hari terakhir Ramadhan menyingsingkan pakaian (tanda sungguh-sungguh), menghidupkan malam dan membangunkan keluarga (al Bukhari)
3- Dari A’isyah: Sebagian isteri Nabi ikut ber I’tikaf dan ia dalam keadaan haid (al Bukhari)
4- Dari A’isyah: jika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan Nabi serius tidak seperti biasanya (al Bukhari)
A- Kata “I’tikaf” popular baik dalam al Qur’an maupun Hadis.
B- Arti “I’tikaf” secara bahasa berkisar antara: serius, sungguh-sungguh, focus dan konsenterasi, berkerumun dan beribadah.
C- Dari arti bahasa, kata I’tikaf dapat di pakai pada amal atau perbuatan positi atau negative (terlarang)
D- Arti secara syari’ah: berdiam di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah (beribadah) dengan niat
E- I’tikaf dapat tercapai meskipun hanya beberapa menit saja, seperti salat tahiyyah masjid dan selama mengikuti kajian yang bermanfaat
F- I’tikaf , hukumnya sunnah dan merupakan keutamaan dan salah satu cara meningkatkan derajat
G- Ber I’tikaf dapat dilakukan sendiri, keluarga dan bahkan dalam jumlah banyak
H- Ragam I’tikaf ada:
a. I’tikaf 10 hari terakhir Ramadhan
b. I’tikaf pada bulan Ramadhan
c. I’tikaf nazar (janji)
d. I’tikaf biasa dan kapan saja
I- Ber I’tikaf terkait dengan:
a. Tempat (masjid)
b. Suasana (kekhusyu an)
c. Program (mata acara)
d. Dan menejerial yang rapi
J- I’tikaf ada syrat, rukun, sunnah, makruh dan yang membatalkan (harap dikaji dan di tanyakan)
K- Untuk perempuan sangat di pertimbangkan manfaat dan madarratnya, harus mendapat dukungan dan izin suami di samping memperhatikan tempat I’tikafnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar