Senin, 26 Desember 2011

Belajar di Kampung

SD Pesagi.  ( Sekolah Dasar) di Desa Pesagi, selesai pada tahun 1977. Orang- orang yang ada dalam ingatan dan punya prngaruh di SD adalah pak Parno (kepala sekolah), Bu Umi Kulsum (gutu Matematika) dan Bu Indasah (guru Agama). Pada saat ujian akhir dilaksanakan di SD Desa Boloagung, kira kira 4 KM dari Pesagi, ibu Inayah adalah kepala rayon, dan nama serta tandatangannya ada dalam ijazah SD. Masa SD sangat Indah, berangkat sekolah searing tidak pakai sepatu karena tidak punya atau jalan becek (Jeblok), pulang sekolah cari makanan Kambing dan juga sapi di lain waktu atau tahun. Begitu di alami selama bersama keluarga dan kedua orang tua tercinta ( Maskad, Mutmainah/Mainah, Maryati/Mariyatul Qibtiyah, Saudah, Mahmudah, Badrudin) sampai saat ini mereka semua masih hidup, semoga Allah Berikan  Keberkahan dan kesuksesan serta kebahagiaan. MI (Madrasah Ibtidaiyyah)  Belajar setingkat SD tapi tekanannya tentang keagamaan, Bertempat di masjid Pesagi. Seorang yang di anggap punya pengalaman pada saat itu adaalah Sawab, begitu sebutan popularnya, hampir semua warga menggatungkan ide dan putusan kususnya tentang keagamaan dan kemasyarakatan kepadanya. Dia seorang guru agama negeri (PNS) di anggap hebat pada masanya. Langgar/Musolla Adalah tempat belajar al Qur'an dan belajar solat, atau praktek keagamaan. Umumnya masyarakat kampung dan kurang mampu, sebagian mereka cukup meletakkan anak mereka ke Langgar Untuk menimba ilmu, dan banyak mereka juga dengan sekolah formal. Saya menghabiskan malam di Langgar selama bersama orang tua, biasanya di malam hari, jadi pagi sekolah, siang bantu orang tua dan malam di Langgar. Alhamdulillah saudara orang tua semua memangku Langgar (Kiyai Ndeso/Desa). (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar